www.sireza.co.cc

suara hati tiada dusta untuk semua

Innalillahi Wa Innailaihi Roji’un

Posted by reza pada Juli 12, 2008

Innalillahi Wa Innailaihi Roji’un. Itulah kata yang terucap saat pertama kali ku membaca SMS yang datang dari teman-temanku.
Sebuah berita duka yang tidak pernah kusangka tiba-tiba datang begitu saja tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.
Siapa yang akan mengira, seorang sahabatku di satu jurusan telah meninggal dunia malam tadi (12 Juli 2008).
Sungguh aku merasa shock ketika mangetahui dia telah berpulang ke Allah swt.
Bagaimana tidak, dimalam sebelumnya (11 Juli 2008..) aku baru saja ngeSMS dia untuk bertanya akan biaya SPP dan pengurusan KRS.
Dua sms yang dibalasnya merupakan sms terakhir yang akan selalu kukenang.
Teman…
Semua nasihat yang telah engkau berikan, tentu saja, tidak akan kulupakan begitu saja.
Jujur, memang cukup berat bagiku untuk melepas kepergianmu
Tetapi sepertinya aku merasa mendapat “sesuatu” dari Allah.
Ya, Allah telah menegurku akan sebuah arti kehidupan
Hidup ini hanya sementara, tidak akan ada yang bisa mempredikisi bila ajalkan datang.
Persiapkanlah selalu dirimu untuk menemuiNya, kita tak pernah tau kapan kita akan “dipanggil”.

Posted in Berita | Dengan kaitkata: | 5 Comments »

Now I’m Alone

Posted by reza pada Juli 10, 2008

Setelah menunggu waktu dari sekian bulan menjadi sekian hari, pada akhinya kini ku harus menjadi sorang anak kost. Semua yang biasanya mendapat pertolongan kini harus dilakukan sorang diri.

Ya gak masalah sih, karna memang udah terbiasa jadi anak yang mandiri.
Apa yang membedakan? Kostnya dirumah sendiri…

Wah wah, tanggung jawab yang cukup besar rupanya.

Hari-hari yang kulalui sendiri, sendiri tanpa ada teman mengobrol, kini hanya bisa menyapa si kura-kura kasayangan adikku yang ditinggal dirumah ini.

“Pagi kur, belum makan yaa… sama deh kita”
(hah.. jadi orang aneh selama beradaptasi dalam beberapa hari ini)
Maklumlah, ortu kerja diluar kota dan adik-adik juga ikut pindah sekolah ke daerah sana.

Sejujurnya tiada beban yang berarti saat kiniku ditinggal sendiri.
Insyaallah, setelah wisuda nanti, aku akan menyusul kesana, amin..

Posted in cerita-cerita | Dengan kaitkata: | 6 Comments »

Bentrokan Di Universitas Haluoleo

Posted by reza pada Juli 1, 2008

Bentrokan yang terjadi dilingkungan kampus Universitas Haluoleo (Unhalu), Kendari, Sulawesi Tenggara antara mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Unhalu, adalah sebuah contoh nyata atas aksi kekerasan yang melibatkan kaum yang katanya intelektual di negri ini.

Pemicu bentrokan yang terjadi tak lain hanyalah masalah emosi belaka.
Pada kasus bentrokan terbaru di kampus Unhalu ini, penyebabnya adalah aksi pemalakan yang terjadi dilingkungan kampus oleh orang yang tak dikenal. Atas aksi pemalakan oleh orang yang tak dikenal ini, kericuhanpun meluas. Banyak mahasiswa yang turun tangan untuk berjuang menyelesaikan kasus pemalakan ini. Bagaimana dengan mahasiswa yang katanya mampu menyelesaikan perkara dengan jalan damai dan cerdas? Tak ada bukti yang mampu menjelaskan itu semua. Bagaimana dengan kita wahai mahasiswa? Adakah rasa malu yang kita rasakan saat mendengar teman-teman kita mengandalkan jalan kekerasan untuk penyelesaian masalah? Selayaknyalah kita berusaha mencari jalan keluar yang jauh lebih baik dari pada kekerasan semata.

Kericuhan yang meluas ternyata juga turut serta “mengajak” warga sekitar untuk ambil bagian dalam aksi ini. Banyaknya orang lain yang terlibat, memperlihatkan bahwa permasalahan yang kerap dihadapi akan menjadi semakin rumit, karena penyelesaian masalah yang katanya akan bisa diselesaikan oleh mahasiswa dengan berbagai pemikiran kritisnya.

Perkelahian bentrokan dua kelompok mahasiswa yang masih berlangsung dalam beberapa hari ini ternyata tidak dilakukan dengan tangan kosong (harapan saya, justru perkelahiannya yang kosong), fakta yang ditemui ternyata banyak yang menggunakan benda tajam seperti pedang samurai (ingin jadi Kenshin ya?) dan panah (mau berburu mas?) hingga akhirnya ada seorang mahasiswa luka di punggung terkena busur panah. Dari awal bentrokan hingga tanggal 30juni2008 lalu, kampus tidak dijaga oleh aparat keamanan. Aparat terkesan cuek dan tidak peduli dengan aksi ini.

Aksi ini menyebabkan aktivitas kampus selain bentrokan menjadi padam.
Lalu apa yang paling menyala? Ternayata mahasiswa yang bertikai melakukan pencarian lawannya dari satu fakultas ke fakultas lain (“Jadi kapan mau selesainya? Cari lawan mulu nih kerjaannya.”) dan tiap-tiap lorong di depan kampus dijaga ketat oleh masing-masing kelompok yang sengaja tinggal di lorong tersebut dengan dilengkapi senjata tajam seperti samurai, keris, tombak, busur dan kayu untuk melakukan aksi penjagaan (dijaga dari siapa?).

Wahai mahsiswa, begitu banyak kasus kekerasan, kapan aksi kekerasan dinegri ini akan berakhir?

Posted in Opiniku | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Zaskia Adyamecca Merokok!!!??? coba deh, liat sendiri

Posted by reza pada Juni 30, 2008

Zaskia Adyamecca Merokok!

Berita yang cukup hangat dari teman-teman, ternyata cerita Zaskia Adyamecca merokok bukan sekedar omongan belaka.

Tetapi bingung jujur, saya tidak sepenuhnya meyakini 100% berita Zaskia Adyamecca merokok ,

(yaa… maklumlah, sekarang zamankan sudah modern, apa-apa bisa di bo’ongin manipulasi, ya gak?)

semoga ajaaaa beritanya “Zaskia Adyamecca merokok” palsu, sehingga images jilbab tidak menjadi semakin jelek..

yaa.. coba liat sendiri aja ya disini

Posted in Berita | Dengan kaitkata: | 2 Comments »

Aktivitas Pengembalian Formulir SNMPTN di Panitia Lokal Padang

Posted by reza pada Juni 28, 2008

Aktivitas pembelian dan pengembalian formulir pendaftaran SNMPTN untuk daerah panitia lokal padang dilaksanakan didua universitas negri di padang. Pengambilan formulir untuk kelompok ujian IPA dapat di ambil melalui panitia di Universitas Negri Padang (UNP). Sedangkan untuk kelompok ujian IPS dan IPC pengambilan formulir dilakukan di Universitas Andalas (Unand). Pengambilan formulir SNMPTN dilakukan dengan menyerahkan slip setoran melalui bank Mandiri atau slip bukti transfer uang via ATM. Setelah pengambilan dilakukan, pengembalian formulir tersebut juga dilakukan didua universitas terebut, hanya saja untuk kelompok ujian IPC formulirnya diserahkan di UNP, sedangkan kelompok lainnya dikembalikan sesuai dengan tempat pengambilan formulirsebelumnya.

Pelaksanaan pengembalian formulir SNMPTN ini dilakukan dari tanggal 16-28 Juni 2008.
Aktivitas pengembalian formulir yang terlihat di UNP cukup menarik perhatian saya.

Banyak mahasiswa UNP yang menggelar jasa pengecekan formulir SNMPTN bagi calon peserta ujian yang berdatangan dari berbagai penjuru daerah di Kota Padang, bahkan ada yang dari luar padang. Jasa ini dilakukan dengan memasang stand yang bermodalkan meja, kursi (hanya bagi panitia jasa) dan seperangkat alat tulis yang digunakan pantia.
Stand ini menarik calon peserta ujian SNMPTN karena tulisan / label yang dipasang di stand tersebut memiliki kata-kata yang sangat berpengaruh dan berarti atas formulir SNMPTN yang akan dikembalikan oleh calon peserta. Berbagai macam label yang dipasang: Panduan Pengembalian Formulir SNMPTN 2008 IPA & IPC, Tempat Panduan ABO, Pojok Informasi SNMPTN, Panitia Pengecekan Formulir, dan masih banyak lagi

Jasa yang ditawarkan adalah pemeriksaan formulir yang dibawa CP SNMPTN (calon peserta ujian SNMPTN) apakah masih ada sesuatu yang belum terisi bahkan hanya sekedar melihat-melihat formulir ABO CP dengan gelagat pemeriksaan.
Stand yang dibuka oleh mahasiswa UNP ini berada dibeberapa titik strategis di sekitar GOR : Pintu masuk gerbang GOR UNP, pelataran parkir, dan lain-lain. Semua titik tersebut berada ditempat-tempat CP SNMPTN berdatangan sebelum menuju pintu masuk ruangan GOR untuk mengembalikan formulir.

Keunikan yang saya lihat, “panitia pengecekan” ini tidak hanya diam saat CP SNMPTN berdatangan, tetapi mereka menawarkan jasa secara langsung dengan ilustrasi sebagai berikut.
“(sambil menghampiri CP SNMPTN ) Dek, mau ngembaliin formulir ya?”
“Iya bang”
“Sini dicek dulu, nanti ada yang salah, atau belum diisi.” (sembari memegangi map ber isikan formulir pendaftaran dari CP SNMPTN dan membawanya ke stand mereka).
“Wah.. ini belum terisi, coba di isi dulu (sambil menunjuk bagian yang yang belum terisi)”
“Yang tanda tangan ini juga harus diisi bang?” (menunjuk bagian pernyataan di formulir pendaftaran ujian)
“Ya dek diisi, tadi aja ada yang kena usir karena belum isi”
Padahal bagian yang disuruh isi oleh salah seorang “panitia” ini adalah bagian yang seharusnya di isi didepan panitia pengembalian formulir yang resmi.
Hal ini dapat diketahui pada buku panduan SNMPTN 2008 halaman8 kolom2 baris ke7

Kesalahan ini tentu saja bisa merugikan CP lainnya yang tidak ingat atau tidak tau dengan peraturan yang tertulis dibuku panduan SNM-PTN 2008 ini.
Permasalahan yang saya lihat, setelah panitia pemeriksa ini mengembalikan formulir pendaftaran CP, mereka maminta uang Rp.5000,- sebagai administrasi pemerikasaan.

Beberapa orang CP SNMPTN terkejut atas biaya ini, mereka hanya mengira ini adalah jasa pertolongan dari mahasiswa setempat. Tanpa banyak bicara, CP pun “terpaksa” mengeluarkan uang dari dompetnya. Saya menanyakan alasan kepada salah seorang CP yang “terpaksa” membayar ini. Jawaban yang diberikan hanyalah karena takut sama abang panitia tadi.

Aktivitas lain yang tak kalah hebatnya saat masa pengembalian formulir berlangsung di UNP adalah tarif parkir di areal kampus yang sampai Rp.2000,- /parkir untuk satu sepeda motor. Untuk kendaraan roda empat tarif parkirnya berkisar Rp.2000 – Rp.3000/parkir. Sungguh tarif yang luar biasa untuk standar kota padang. Tarif parkir umum yang biasa ditemui di Kota Padang adalah Rp.500-Rp.1000/parkir untuk roda dua dan Rp.1000-Rp.2000/parkir untuk roda empat.

Sayapun menanyakan aktivitas jasa pengecekan formulir SNMPTN dan biaya parkir ini kepada satpam yang berjaga disekitar areal tersebut. Setelah dikonfirmasi kepada satpam tersebut, beliau mengatakan tidak tau apa-apa mengenai jasa pengecekan dan peraturan biaya parkir ini, satpam hanya ditugaskan untuk mengamankan lokasi dan menyuruh pengendara parkir untuk parkir ditempat yang telah ditentukan agar tidak parkir disembarang tempat, toh akhirnya tukang parkir juga yang mengatur parkir ini. Akhirnya sayapun disuruh bapak satpam tadi menuju POS Keamanan menemui Kasat UNP untuk informasi lebih lanjut. Kasat yang dicaripun tak berada ditempat. Salah seorang satpam yang berjaga di POS tersebut mengatakan
“Sebaiknya adik bertanya ke Waka Satpam sebab pak Kasat sedang keluar, tetapi pak Waka juga sedang pergi.”.
Pertanyaan yang saya ajukan menanyakan kemana keluar dan perginya bapak-bapak itu dijawab oleh petugas penjaga pos dengan nada yang sedikit tidak mengenakkan. “Apak ndak tau do, cubo se adiak caliak baliak, koknyo lah tibo berarti ado tu mah!, tu adiak mamanciang apak namonyo tu!”
(arti: Bapak tidak tau, coba aja adik lihat balik (nanti), kalau sudah tiba berarti ada dia!, Itu adik memancing (emosi) bapak namanya tu!).
Sungguh pernyataan yang emosional tanpa sebab dan sangat rancu, “… Kasat sedang ‘keluar’ (keluar kemana? Keluar kota? Keluar POS?) , tetapi pak Waka juga sedang pergi (pergi kemana? Pergi makan? Pergi mengawas?).” Penulusuran aktivitas jasa dan peraturan parkir ini akhirnya saya tinggalkan di UNP.

Selanjutnya saya bertolak ke Universitas Andalas tempat dimana pengembalian formulir ujian IPS dilakukan.

Tidak banyak yang saya temui, hanya beberapa spanduk yang bertuliskan “Dilingkungan Kampus Unand Tidak Di pungut Biaya Parkir” terpasang dibeberapa titik strategis untuk dilihat oleh orang-orang, khusunya CP SNMPTN

Sungguh berbeda, saya tidak menemui tukang parkir yang mengatur parkiran tersebut, tetapi parkir kendaraan diatur oleh sekelompok satpam yang bertugas.

Panitia pemeriksa formulir SNMPTN pun ternyata juga tidak terlihat disekitar area tersebut, yang ada hanya papan pengumuman sebagai pemandu pengisian formulir pendaftaran untuk keterangan yang belum jelas.

Perbedaan mendasar yang saya temui pada pelaksanaan pengambilan dan pengembalian formulir SNMPTN ditahun 2008 ini, khusunya Panitia Lokal Padang adalah diperbolehkannya para CP SNMPTN untuk menggunakan baju kaos dan sandal (bahkan ada CP SNMPTN memakai sandal jepit yang biasa digunakan ketoilet) saat prosesi pengambilan dan pengembalian formulir. Padahal, tahun sebelumnya ditahun 2007, semua CP harus mengenakan pakaian yang rapi dan bersepatu dengan standar minimal berkemeja, bercelana panjang atau mengenakan rok (khusus wanita) serta memakai sepatu. Ditahun 2007 lalu, jika peraturan pakaian itu dilanggar, maka CP tahun tersebut akan disuruh mencari kemeja, celana panjang, atau sepatu yang tidak dipakainya.

*silahkan dikomentari dan mohon saran dari pembaca untuk tulisan saya ini, maklum, namanya juga tulisan pertama diblog

(sedang belajar euy…)* 🙂

Posted in Berita, cerita-cerita | Dengan kaitkata: | 5 Comments »